BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 25 Mei 2010

Pengaruh Narkoba Pada Otak



Narkoba yang ditelan atau dimasukan ke lambung kemudian terus menjalar ke pembuluh darah. Jika diserap atau dihirup, zat yang diserap akan masuk ke pembuluh darah melalui saluran pernafasan dan paru-paru. Jika disuntikan, zat langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat tersebut ke otak.

Umumnya narkoba mudah larut dalam lemak. Karena otak banyak mengndung lemak, ketika masuk ke tubuh narkoba mencapai konsentrasi yang tinggi di otak. Sementara otak adalah pusat pengendali tubuh dan bekerja seperti processor pada computer. Otak menerima informasi yang diterima oleh panca indera dan pesan pesan yang berasal dari dalam tubuh seperti rasa nyeri. Bagaimana jika ternyata otak mengalami gangguan? Otak sudah barang tentu tidak dapat menerima dan mengirimkan pesan kepada seluruh tubuh. Muncullah kelainan seperti berkurangnya pendengaran dan penglihatan. Lebih menakutkan dapat mengakibatkan menurunnya fungsi daya ingat.

Ada beberapa jenis narkoba yang dapat mempengaruhi kinerja otak. Narkoba yang menghambat kerja otak dan memperlambat aktifitas tubuh disebut Despresensia. Orang tersebut akan mengantuk, tenang, nyeri dan stress pun hilang. Contoh narkoba yang menyebabkan rasa ini adalah morfin, heroin (putaw), obat penenang atau obat tidur, seperti pil BK, lexotan, alcohol dan inhalansia (lem atau tinner).

Narkoba yang memacu kerja otak dan meningkatakan aktifitas tubuh disebut stimulensia. Orang yang memakai narkoba jenis ini akan menjadi gembira dan keakrabannya meningkat. Contoh narkoba jenis ini adalan amfetamin, ekstasi, shabu, kokain, nikotin, kafein.

Narkoba yang membangkitkan daya khayal (halusinasi) disebut halusinogetika. Orang mengalami halusinasi yaitu penglihatan atau pendengaran menjadi seperti khayalan atau semu. Rasa khayal dan semu bias didapatkan melalui konsumsi Narkoba jenis LSD (Lysergic Acid Drethylemide) dan Ganja.

Sumber : bimasislam.com

0 komentar: